A. Padi Sertani-1 : Surono Danu, Lampung, tak butuh banyak air
B. Padi RI-1 : Adjikoesoemo, Yogyakarta, padi merah putih
C. Padi gogo Aromatik : Totok Agung Dwi Haryanto, Banyumas
D. Padi Supertoy : Tauyung Supriadi, Bantul. Katanya 15 Ton/Ha.
E. Padi Saputra : Raden Umar Hasan Saputra
F. Balai Besar Penelitian Padi
B. Padi RI-1 : Adjikoesoemo, Yogyakarta, padi merah putih
C. Padi gogo Aromatik : Totok Agung Dwi Haryanto, Banyumas
D. Padi Supertoy : Tauyung Supriadi, Bantul. Katanya 15 Ton/Ha.
E. Padi Saputra : Raden Umar Hasan Saputra
F. Balai Besar Penelitian Padi
A. Padi Sertani-1 : Surono Danu, Lampung, tak butuh banyak air
Bibit jantan : Dayang Rindu dan Bibit betina Sirendah Sekam Kuning dan Sirendah Sekam putih. Upaya penemuan benih dimulai pada Desember 1982, bekerja sama dengan pejabat perekonomian di Lampung tentang perlunya inventarisasi padi unggul lokal Lampung.
Padi ini diberi nama Sertani 1. Satu hektar tanaman padi ini mampu memproduksi gabah hingga 14 ton. “Benih ini tidak memiliki perawatan khusus bahkan tidak membutuhkan suplai air yang memadai karena benih ini mampu menyerap oksigen dengan sendirinya,” kata Surono kepada detikcom di kantor Serikat Tani Nasional (Sertani), Jalan Salim Batubara, Telukbetung, Lampung, Senin (12/11/2007).
“Justru dengan pasokan air yang lebih banyak, produksi menjadi tidak maksimal,” kata Surono Danu. Benih ini juga mampu hidup di berbagai kondisi tanah apa pun seperti perladangan, gogo rancah, sawah, dan salinitas atau lahan yang kurang bagus untuk produksi.
Dari segi pemupukan, benih Sertani 1 ini hanya membutuhkan paling banyak lima kwintal per hektar dan tahan terhadap hama apa pun seperti hama tikus. Bila batang tanaman padi ini digigit tikus, maka batangnya mampu menutup luka akibat gigitan hama hanya dalam waktu 24 jam dan tetap bisa tumbuh dengan baik. Benih Sertani 1 memiliki antibodi sendiri sehingga lebih tahan terhadap serangan penyakit.
B. Padi RI-1 : Adjikoesoemo, Yogyakarta, padi merah putih
Beras itu diperkirakan tertimbun tanah karena pada 1006 Gunung Merapi meletus. Adji menduga ini beras berkualitas bagus di masanya, karena benda-benda yang dibuat sesajen di masa lalu biasanya merupakan benda yang terbagus.
Beras merah-putih itu pun kemudian ia pilah. Ia mendapatkan 120 butir beras yang masih mempunyai lembaga. Sebanyak 20 butir dikecambahkan dengan cara dibungkus sekam padi rojolele, 100 butir lagi dikecambahkan di atas kapas dan diberi hormon tumbuh, kemudian ditanam di pot.
Pertumbuhan tanaman berjalan sangat lambat. Tiap hari tanaman satu per satu mati, bahkan pada umur 2,5 bulan tanaman baru mencapai tinggi sekitar 5 cm. Dan, hanya tinggal tujuh tanaman yang bertahan hidup sampai bisa panen. Tujuh tanaman inilah yang selanjutnya disebut sebagai tanaman tetua.
Dari tujuh tanaman tetua, pada umur 5,5 bulan berhasil dipanen sebanyak 2.411 butir gabah merah-putih. ”Yang menyemaikan dan menanam sejak awal adalah staf saya, Hertanto, yang bekerja di tempat saya (di bagian penelitian dan pengembangan) sejak 1,5-2 tahun yang lalu,” kata suami dari drg Evy Herawati ini.
sumber:blog adjikoesoemo
C. Padi gogo Aromatik : Totok Agung Dwi Haryanto, Banyumas, Jateng
Selama 37 tahun lebih padi gogo dibudidayakan di Indonesia, tetapi luas lahannya tidak lebih dari satu juta hektar. Selama itu pula varietas padi gogo tidak banyak dikembangkan. Sekitar 55,6 juta hektar lahan kering di Indonesia nyaris luput dari perhatian pemerintah untuk dieksplorasi sebagai lahan pertanian padi. Berangkat dari kondisi itulah, sejak tujuh tahun lalu, Totok Agung Dwi Haryanto tekun meneliti dan membuat percobaan untuk menemukan padi gogo yang tak apek dan enak dimakan. Padi yang nilai jualnya juga tak lebih rendah dibandingkan dengan harga padi sawah.
Hasilnya, tahun ini dia menemukan tiga macam padi gogo aromatik, hasil perkawinan padi gogo dari Poso dengan tiga macam padi aromatik kelas premium, yaitu mentik wangi, pandan wangi, dan rojo lele. Namun, ketiganya belum ada yang diberi nama.
sumber:
tkpri
tkpri
D. Padi Supertoy : Tauyung Supriadi, Bantul. Katanya 15 Ton/Ha.
Persilangan Rojolele dan Pandanwangi.
Padi Supertoy menunjukkan sifat-sifat padi Rajalele. Tingginya sekitar 1,8 m, daun panjang terkulai, tangkai malai panjang berwarna keunguan, malai panjang tapi gabah jarang, gabah sedang, dan agak bulat berbulu.
Jumlah anakan produktif per rumpun 10-15 batang, ditanam 2-5 bibit per rumpun, jumlah gabah per malai 126-186 butir. Tanaman akan dipanen dalam umur kurang lebih 5 bulan (150 hari dari semai) atau 4 bulan (120 hari dari tanam).
E. Padi Saputra : Raden Umar Hasan Saputra
Padi varietas Saputra hasil riset Saputra Group selama 14 tahun, yang benihnya diperoleh dari salah satu varietas padi di Bima.
Dengan menggunakan teknologi pemupukan yaitu Saputra Nutrien Liquid dan Saputra Nutrien Powder, benih padi varietas Saputra mampu menghasilkan padi minimal 15 ton per hektare per panen, lebih tinggi dibanding panen padi varietas lainnya yang rata-rata 4,2 ton per hektar per panen.
sumber:antara
F. Balai Besar Penelitian Padi
Dalam keheningan, para peneliti kita di bidang pemuliaan padi, ternyata telah menorehkan prestasi yang tidak main-main. Akankah karya innovasi dan invensi mereka segera terlibas oleh padi hybrid atau transgenik dari para pemodal besar yang berasal dari luar negeri ?
Air Tenggulang | Angke | Atomita 1 | Atomita 2 | Atomita 3 |
Atomita 4 | Bahbutong | Banyuasin | Barito | Barumun |
Batang Agam | Batang Anai | Batang Gadis | Batang Kampar | Batang Lembang |
Batang Ombilin | Batang Pane | Batang Piaman | Batanghari | Batutegi |
Bengawan Solo | Bondojudo | C-22 | Celebes | Cenranae |
Ciapus | Ciasem | Cibodas | Cibogo | Cigeulis |
Ciherang | Cikapundung | Cilamaya Muncul | Ciliwung | Cilosari |
Cimelati | Cipunagara | Cirata | Cisadane | Cisanggarung |
Cisantana | Cisokan | Citanduy | Ciujung | Conde |
Danau Gaung | Danau Tempe | Dendang | Diah Suci | Digul |
sumber : BB Padi 1 – 40
Dodokan | Fatmawati | Gajah Mungkur | Genjah Lampung | Gilirang |
Hibrindo R-1 | Hibrindo R-2 | Hipa-3 | Hipa-4 | Indragiri |
Intani – 2 | Intani -1 | IR 20 | IR 34 | IR 36 |
IR 42 | IR 48 | IR 64 | IR 65 | IR 66 |
IR 68 | IR 70 | IR 72 | IR 74 | IR 8 |
Jatiluhur | Kahayan | Kalimas | Kalimutu | Kapuas |
sumber : BB Padi 41 – 70
Kita seharusnya bersyukur bahwa selama ini dikenyangkan oleh nasi yang ditanak dari padi-padi temuan para peneliti kita.