DISTRIBUTOR PT. NATURAL NUSANTARA

Jl. Manalagi No. 29, Gunungsari Kec / Kab. Madiun - Jawa Timur 63151

BUDIDAYA BUAH NAGA


Buah naga dalam bahasa inggris dikenal sebagai Pitaya. Sedangkan Pitaya dalam bahasa jawa artinya adalah cekatan. Buah naga ini masuk dalam jenis kaktus dari marga Hylocereus dan Selenicereus. Asal Buah ini dari negara Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan namun sekarang juga dibudidayakan di negara-negara Asiaseperti Taiwan, Vietnam, Filipina, Indonesia dan Malaysia. Buah ini juga dapat ditemui di Okinawa, Israel, Australia utara dan Tiongkok selatan. Hylocereus hanya mekar pada malam hari. Tapi bukan bunga sedap malam.

Persyaratan tanam
Untuk buah naga, jenis tanah atau lahan apa saja dapat di lakukan penanaman. Yang penting terpapar sinar matahari secara penih. Lahan di Daerah tropis cocok untuk Tanaman ini. Di Pantau, atau di dataran rendah, pada ketinggian 20 - 500 m diatas permukaan laut adalah lahan paling cocok untuk menanam buah naga. Lebih baik lagi dengan tanah yang gembur, berpori, banyak mengandung bahan organik dan banyak mengandung unsur hara dan tentu saja ini bisa diupayakan. Ph tanahideal adalah 5 – 7 dengan air yanng cukup tersedia, karena tanaman ini peka terhadap kekeringan dan akan membusuk bila kelebihan air. Paparan matahri penuh diperlukan untuk porses generatif atau pembungaan dan pembentukan buah.

Persiapan lahan
Diperlukan tiang penopang untuk tegakan tanaman, biasanya tiang beton dengan ukuran 10 cm x 10 cm dengan tinggi 2 meter, dan dibagian atas diberi beton berbentuk hhurf X sebagai penopang cabang tanaman buah naga. Tiang ini ditancapikan ke tanah sedalam 50 cm. Sebulan sebeium tanam, terlebi dahulu dibuatkan lubang tanan dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm dengan jarak tanam 2 m x 2,5 m, sehingga dalam 1 hektar terdapat sekitar 2000 lubang tanam penyangga .Setiap tiang/pohon penyangga itu dibuat 3 – 4 Lubang tanarn dengan jarak sekitar 30 cm dari tian penyangga. Lubang tanam tersebut kemudian diberi pupuk kandang yang masak sebanyak 5 – 10 kg atau supermasa dicampur dengan tanah

Persiapan bibit
  • Bibit dapat diperbanyak dengan cara : Stek dan Biji
  • Umumnya ditanam dengan stek dibutuhkan bahan batang tanaman dengan panjang 25 – 30 cm yang ditanam dalam polybag dengan media tanam berupa campuran tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1 : 1. Setelah tunas muncul dari cara stek ini, setiap seminggu sekali disemprot dengan poc nasa dan hormonik. Setelah bibit berumur 3 bulan bibit siap dipindah/ditanam di lahan

Pemeliharaan
a.Pengairan
Pada tahap awal pertumbuhan pengairan dilakukan 1 - 2 hari sekali. pemberian air berlebihan akan menyebabkan terjadinya pembusukan

b. Pemupukan
Pemupukan tanaman diberikan pupuk kandang atau POP SUPERNASA, dengan interval pemberian 3 bulan sekali, sebanyak 5 – 10 Kg. Setiap seminggu sekali, disemprot dengan POC NASA dan HORMONIK.

c. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
Sementara belum ditemukan adanya serangan hama dan penyakit yang potensial. Pembersihan lahan atau pengendalian gulma dilakukan agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman c. Pemangkasan Batang utama ( primer ) dipangkas, setelah tinggi mencapai tiang penyangga (sekitar 2 m), dan ditumbuhkan 2 cabang sekunder, kemudian dari masing-masing cabang sekunder dipangkas lagi clan ditumbuhkan 2 cabang tersier yang berfungsi sebagai cabang produksi.

Panen
Setelah tanaman umur 1,5 – 2 tahun, mulai berbunga dan berbuah. Pada masa masa pembentukan bunag dan buah ini, pemupukan dengan POWER NUTRITIONakan memperbaiki mutu dan kuantitas bunga dan buah. Penyemptotan denganPOC NASA dan HORMONIK tetap dilakukan seminggu sekali.

Untuk pemesanan, silahkan hubungi :

Contact Person  : WAHYU TRI HARTANTO
Alamat                 :  Jl. Manalagi No. 29 RT.06 / RW.02
                               Desa Gunungsari Kec. Madiun Kab. Madiun 63151
HP                        :  081 359 388 303
Email                   :  rakabintangpratama@gmail.com

BUDIDAYA CENGKEH

I.       MUKADIMAH
Dalam dunia pertanian, cengkeh merupakan salah satu komoditas pertanian yang tinggi nilai ekonominya. Baik sebagai rempah-rempah, bahan campuran rokok kretek atau bahan dalam pembuatan minyak atsiri. Namun bila faktor penanaman dan pemeliharaan lainnya tidak diperhatikan maka produksi dan kualitasnya akan menjadi rendah.
PT. NATURAL NUSANTARA berusaha berperan dalam peningkatan produksi secara K-3 yaitu Kuantitas, Kualitas dan tetap menjaga Kelestarian lingkungan.
II.      SYARAT TUMBUH
Tanaman tumbuh optimal pada 300 - 600 dpal dengan suhu 22°-30°C, curah hujan yang dikehendaki 1500 4500 mm/tahun
Tanah gembur dengan dalam solum minimum 2 m, tidak berpadas dengan pH optimal 5,5 - 6,5. Tanah jenis latosol, andosol dan podsolik merah baik untuk dijadikan perkebunan cengkih.
III.     PEMBIBITAN
Buat bedengan untuk naungan dengan lebar 1- 1,2 m dan panjang sesuai kebutuhan dengan arah membujur ke utara selatan. Kanan kiri bedengan dibuat parit sedalam 20 cm dan lebar 50 cm. Diatas bedengan dibuat naungan setinggi 1,8 m dibagian timur dan 1,2 m dibagian selatan, intensitas cahaya 75%.
Benih dibenamkan pada media di polybag ukuran 15 cm x 20 cm (untuk bibit yang akan dipindahkan pada umur 1 tahun) atau ukuran 20 cm x 25 cm (untuk bibit yang akan dipindahkan pada umur 2 tahun) yang bagian bawahnya telah dilubangi 2,5 mm dengan jarak 2 x 2 cm. Media yang digunakan pasir halus, tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1 : 1, dan berikan Natural GLIO per 20-25 kg pupuk kandang yang telah jadi dan diperam selama ± 2 minggu. Dan sebelum bibit ditanam siram tanah dengan SUPER NASA 10 gram/lt air atau 1 sendok makan per liter air. Kemudian susun polybag pada persemaian yang telah disiapkan.
Penyiraman dilakukan dua kali dalam sehari. Penyiangan dilakukan 2-3 kali dalam sebulan disesuaikan dengan pertumbuhan gulma. Intensitas naungan perlahan-lahan dikurangi secara bertahap hingga tinggal 40% saat bibit dipindahkan ke lapang.
Pemupukan dengan NPK dilakukan dengan dosis 10 gr/pohon/tahun atau dengan Urea, SP-36 dan KCl dengan dosis masing-masing 3,5 gr/bibit/tahun . Pupuk tersebut diberikan tiap 3 bulan sekali sedangkan untuk yang didalam polibag diberikan sebanyak 1,5 bulan sekali.
IV.    PENGAJIRAN
Pengajiran dilakukan pada blok tanaman untuk memudahkan penanaman dengan jarak tanam 8 x 8 m dengan pola bujursangkar atau empat persegi panjang.
V.     PENANAMAN
Cangkul tanah yang telah diberi ajir dengan ukuran lubang tanam 75 x 75 x 75 cm. Lakukan penanaman pada awal musim hujan. Berikanlah pupuk kandang 25 - 50 kg yang telah dicampur dengan 1 pak Natural GLIO dan 1,5 - 2 kg dolomit, campur hingga rata. Masukan 5-10 kg campuran tersebut per lubang tanam. Masukkan bibit dan gumpalan tanahnya ke dalam lubang hingga batas leher akar. Beri peneduh buatan setingggi 30 cm dengan intensitas 50%. Siramkan SUPER NASA secara merata dengan dosis 15 gram/liter air per bibit.
VI.    PEMELIHARAAN TANAMAN
Pengaturan peneduh dilakukan antara 4-6 bulan sekali.

VII.   PEMUPUKAN

UMUR
PUPUK MAKRO
Urea
TSP
KCl
Dolomit
0,5
50
25
35
50
1
100
50
75
100
2
150
75
125
150
3
200
100
150
200
4
500
200
400
400
5
750
300
600
500
6
1000
400
800
750
7
1500
500
1000
1000
8
2200
600
1250
2000
9
2600
700
1500
2500
10
3000
800
1750
2900
11
3500
900
2000
3300
12
3500
900
2250
3800

Catatan :   Bila diberikan dua periode pemberian pupuk pertama dilakukan awal musim hujan (September-Oktober) dan kedua pada akhir musim hujan (Maret-April).
Siramkan SUPERNASA atau POWER NUTRITION dosis 1 sendok makan per 10 lt air per pohon setiap 3-6 bulan sekali.
Semprotkan Greenstar dosis 1 sachet pertangki setiap 1-2 bulan sekali hingga umur 5 tahun.
Tambahan: Untuk tanaman yang sudah produksi atau berbuah gunakan POWER NUTRITION untuk meningkatkan pembuahan. pupuk organik POWER NUTRITION adalah pupuk yang diformulasikan secara khusus untuk merangsang pertumbuhan bunga dan meningkatkan pembuahan agar lebih optimal. POWER NUTRITION dibuat dari berbagai bahan organik alami yang diproses secara khusus dengan kandungan unsur hara esensial yang sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk meningkatkan produksi buah.

Cara pemakaian adalah : 3 sendok makan POWER NUTRITION dilarutkan ke dalam air di campurkan 1/2 tutup AERO 810 untuk membantu peresapan nutrisi pada akar. Selanjutnya siramkan di sekeliling perakaran tanaman. Lakukan pemupukan ini setiap 3 bulan sekali untuk hasil optimal.
VIII.  PENGENDALIAN HAMA dan PENYAKITA.
A.  Kutu daun ( Coccus viridis )
Bagian yang diserang : ranting muda, daun muda. Gejala : Pertumbuhan yang dihisapnya akan terhenti misal ranting mengering, daun dan bunga kering dan rontok. Pencegahan gunakan PENTANA + AERO 810 atau Natural BVR.
B. Penggerek ranting/batang (Xyleborus sp )
Bagian yang diserang : ranting/batang. Gejala : Liang gerekan berupa lubang kecil, serangan hebat menyebabkan ranting / batang menjadi rapuh dan mudah patah.Pengendalian : Pangkas ranting/batang yang terserang, pencegahan gunakan PESTONA atau Natural BVR.
C. Kepik Helopeltis ( Helopeltis sp )
Bagian yang diserang : pucuk atau daun muda. Gejala : Biasanya pucuk akan mati dan daun muda berguguran.Pencegahan : Semprotkan Natural BVR atau PESTONA.
D. Penyakit mati bujang ( bakteri Xylemlimited bacterium ).
Bagian yang terserang : perakaran, ranting-ranting muda. Gejala : matinya ranting pada ujung-ujung tanaman.Gugurnya daun diikuti dengan matinya ranting secara bersamaan. Pengendalian : pengaturan drainase yang baik, penggemburan tanah, pencegahan kocorkan GREENSTAR + NATURAL GLIO.

E. Penyakit busuk akar (Pytium rhizoctonia dan Phytopthora ).
Bagian yang diserang : perakaran. Gejala : pada pembibitan tanaman mati secara tiba-tiba, pada tanaman dewasa daun mengering mulai dari ranting bagian bawah. Pengendalian : bila serangan telah ganas maka tanaman yang terserang dibongkar dan dimusnahkan, lubang bekas tanaman berikan tepung belerang 200 gr secara merata, isolasi tanaman atau daerah yang terserang dengan membuat saluran isolasi, perbaiki drainase, gunakan Natural GLIO pada awal penanaman untuk pencegahan.
Catatan :  Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki
IX.    PANEN
Cengkeh dapat mulai dipanen mulai umur tanaman 4,5 - 6,5 tahun, untuk memperoleh mutu yang baik bunga cengkih dipetik saat matang petik, yaitu saat kepala bunga kelihatan sudah penuh tetapi belum membuka. Matang petik setiap tanaman umumnya tidak serempak dan pemetikan dapat diulangi setiap 10-14 hari selama 3-4 bulan. Bunga cengkih dipetik per tandan tepat diatas buku daun terakhir. Bunga yang telah dipetik lalu dimasukkan ke dalam keranjang/karung kecil dan dibawa ke tempat pengolahan.

X.     PENANGANAN PASCA PANEN
Sortasi buah. Lakukan pemisahan bunga dari tangkainya dan tempatkan pada tempat yang berbeda.
Pemeraman. Pemeraman dilakukan selama 1 hari ini dilakukan untuk memperbaiki warna cengkih menjadi coklat mengkilat.
Pengeringan. Pengeringan dapat dilakukan dengan mesin pengering yang menggunakan kayu bakar atau bahan bakar minyak.Dapat juga dikeringkan dengan cara alami yaitu pengeringan dengan matahari pada lantai beton agar kadar air menjadi 12-14%, dan dapat disimpan dan aman dari jamur.

Sortasi. Pada tahap ini cengkih dipisahkan dari kotoran dengan cara ditampi. Kemudian cengkih yang sudah bersih dimasukan pada karung dan dijahit.

Untuk pemesanan, silahkan hubungi :

Contact Person  : WAHYU TRI HARTANTO
Alamat                 :  Jl. Manalagi No. 29 RT.06 / RW.02
                               Desa Gunungsari Kec. Madiun Kab. Madiun 63151
HP                        :  081 359 388 303
Email                   :  rakabintangpratama@gmail.com

Obat Potong Leher, Kresek & Hawar Daun

CORRIN adalah Pestisida Biologi atau Agens Hayati dari PT Natural Nusantara (NASA) berbasis bakteri Antagonis (Corynebacterium) yang sangat efektif untuk mengendalikan penyakit-penyakit utama pada tanaman padi dan sayuran.

Fungsi Utama Agens Hayati CORRIN

  • Mengendalikan penyakit Hawar Daun (HDB) atau penyakit Kresek pada padi yang disebabkan bakteri patogen Xamthomonas oryzae
  • Mengendalikan penyakit Hawar Daun Jingga yang disebabkan oleh Bacterial Red Stripe (BRS)
  • Mengendalikan penyakit Blast (Pyricularia Oryzae)
  • Mengendalikan penyakit Bercak Daun (Cercospora)
CORRIN dapat juga digunakan untuk mengendalikan penyakit-penyakit layu pada sayuran (Fusarium), Akar Gada pada kobis (Plasmodiophora brassicae) dan Layu pada pisang (Fusarium).

Cara Penggunaan CORRIN Pestisida Biologi

JENIS
DOSIS SERBUK
DOSIS CAIR
CARA
WAKTU
Benih
2-4 gr/lt
5 cc/lt
Rendam
Sebelum semai
Padi
2-4 gr/lt
5 cc/lt
Semprot
14, 28 & 42 HST
Sayuran
3-5 gr/lt
5-10 cc/lt
Semprot
10-20 hari sekali
Perendaman benih selama + 15 menit 
Keterangan:
  • Penyemprotan paling baik dilakukan sore hari
  • Dilarang untuk mencampur CORRIN dengan pestisida kimia
  • Sprayer dibersihkan dari sisa-sisa pestisida kimia sebelum digunakan
Agens Hayati / Pestisida Biologi CORRIN tersedia dalam 2 kemasan, yaitu:
  1. Kemasan Serbuk 100gram
  2. Kemasan Cair 500cc
Untuk pemesanan, silahkan hubungi :

Contact Person  : WAHYU TRI HARTANTO
Alamat                 :  Jl. Manalagi No. 29 RT.06 / RW.02
                               Desa Gunungsari Kec. Madiun Kab. Madiun 63151
HP                        :  081 359 388 303
Email                   :  rakabintangpratama@gmail.com

CORRIN Atasi Kresek, Hawar Daun Dan Potong Leher

penyakit kresek, hawar daun bakteri (BLB) pada tanaman padi telah meresahkan para petani kita. Sepertinya sekarang ini kresek telah menjadi penyakit utama pada tanaman padi. Kerugian yang ditimbulkan oleh serangan kresek tidak main-main, bisa mencapai 75 %.
Belum pahamnya petani tentang penyakit kresek ini menjadi kendala untuk mengendalikannya. Berbagai cara pengendalian secara kimia dilakukan petani namun banyak yang belum mendapatkan hasil yang maksimal. Padahal ada cara organik yang sangat efektif untuk mengendalikan penyakit kresek ini (keefektifannya bisa mencapai 80%).
Salah satu pengendali kresek yang telah teruji dalam berbagi demplot kita di daerah Banyumas adalah dengan menggunakan agensi hayati Coryne bacterium sp. Selain harganya sangat murah Coryne bacterium sp juga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
Coryne bacterium sp. yang merupakan salah satu agens hayati bersifat antagonis dapat mengendalikan beberapa jenis penyakit tanaman. Yang paling utamaCoryne bacterium sp. dapat mengendalikan penyakit kresek pada tanaman padi yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas campestris pv oryzae.
Adapun penyakit tanaman lain yang dapat dikendalikan oleh agens antagonisCoryne bacterium sp adalah penyakit bercak daun pada jagung, penyakit bengkak akar pada kubis, dan penyakit bakteri layu pisang
Bakteri ini berbentuk batang, jenis gram positif. Koloninya berwarna putih kotor, dan di bawah lampu ultra violet tidak bereaksi. Kemampuan bakteri ini dalam menekan penyakit Kresek (BLB) mencapai 80 persen.
Sasaran bakteri Coryne bacterium sp.
Bakteri ini efektif untuk mengendalikan penyakit Kresek (BLB) yang disebabkan oleh Xanthomonas campestris pv oryzaeHawar Daun Jingga (BRS) yang disebabkan oleh Pseudomonas sp pada tanaman padi, bercak daunHelminthosporium sp dan Cercospora sp pada tanaman jagung, penyakit akar gada (Plasmodiophora brassicae) pada tanaman kubis, serta penyakit layu bakteri (Ralstonia solanacearum) pada tanaman pisang.


CORRIN adalah Pestisida Biologi atau Agens Hayati dari PT Natural Nusantara (NASA) berbasis bakteri Antagonis (Corynebacterium) yang sangat efektif untuk mengendalikan penyakit-penyakit utama pada tanaman padi dan sayuran.

Fungsi Utama Agens Hayati CORRIN

  • Mengendalikan penyakit Hawar Daun (HDB) atau penyakit Kresek pada padi yang disebabkan bakteri patogen Xamthomonas oryzae
  • Mengendalikan penyakit Hawar Daun Jingga yang disebabkan oleh Bacterial Red Stripe (BRS)
  • Mengendalikan penyakit Blast (Pyricularia Oryzae)
  • Mengendalikan penyakit Bercak Daun (Cercospora)
CORRIN dapat juga digunakan untuk mengendalikan penyakit-penyakit layu pada sayuran (Fusarium), Akar Gada pada kobis (Plasmodiophora brassicae) dan Layu pada pisang (Fusarium).

Cara Penggunaan CORRIN Pestisida Biologi

JENISDOSIS SERBUKDOSIS CAIRCARAWAKTU
Benih2-4 gr/lt5 cc/ltRendamSebelum semai
Padi2-4 gr/lt5 cc/ltSemprot14, 28 & 42 HST
Sayuran3-5 gr/lt5-10 cc/ltSemprot10-20 hari sekali
Keterangan:
  • Perendaman benih selama + 15 menit
  • Penyemprotan paling baik dilakukan sore hari
  • Dilarang untuk mencampur CORRIN dengan pestisida kimia
  • Sprayer dibersihkan dari sisa-sisa pestisida kimia sebelum digunakan
Agens Hayati / Pestisida Biologi CORRIN tersedia dalam 2 kemasan, yaitu:
  1. Kemasan Serbuk 100gram
  2. Kemasan Cair 500cc
Untuk pemesanan, silahkan hubungi :

Contact Person  : WAHYU TRI HARTANTO
Alamat                 :  Jl. Manalagi No. 29 RT.06 / RW.02
                                 Gunungsari Kec. Madiun Kab. Madiun 63151
HP                        :  081 359 388 303
Email                   :  rakabintangpratama@gmail.com

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India